Ikan adalah sumber protein yang sangat baik untuk tumbuh kembang bayi. Kandungan asam lemak omega-3, vitamin D, dan zat besi dalam ikan sangat bermanfaat untuk perkembangan otak dan sistem imun bayi. Namun, tidak semua jenis ikan aman untuk MPASI. Beberapa ikan mengandung zat berbahaya seperti merkuri atau memiliki kadar garam tinggi yang bisa membahayakan kesehatan si kecil.
Agar lebih aman, Bunda perlu mengetahui beberapa jenis ikan yang sebaiknya dihindari saat memberikan MPASI. Berikut adalah daftar ikan yang tidak boleh diberikan kepada bayi serta alasannya.
Merkuri adalah zat beracun yang bisa mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Ikan yang hidup di laut dalam dan memiliki ukuran besar cenderung mengandung merkuri dalam kadar tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, merkuri dapat menyebabkan gangguan kognitif, gangguan bicara, serta masalah motorik pada bayi.
Beberapa ikan yang mengandung merkuri tinggi dan sebaiknya tidak diberikan untuk MPASI adalah:
Jika ingin memberikan ikan sebagai MPASI, pilihlah ikan dengan kadar merkuri rendah seperti ikan kembung atau ikan lele.
Ikan mentah atau setengah matang seperti sushi atau sashimi sangat berisiko bagi bayi. Ikan yang belum matang sempurna bisa mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella dan Vibrio, yang bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan.
Selain itu, ikan mentah juga berpotensi mengandung cacing parasit yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan penyerapan nutrisi pada bayi.
Ikan asin memang memiliki rasa gurih, tetapi kandungan garamnya sangat tinggi. Bayi yang mengonsumsi makanan dengan garam berlebih berisiko mengalami gangguan ginjal karena organ ini masih dalam tahap perkembangan.
Jumlah natrium harian yang disarankan untuk bayi di bawah 1 tahun hanya sekitar 0,1 gram per hari, sedangkan ikan asin biasanya mengandung lebih dari itu. Oleh karena itu, sebaiknya hindari ikan asin dalam menu MPASI bayi.
Ikan kalengan, seperti tuna kalengan atau sarden kalengan, sering kali mengandung pengawet dan kadar garam tinggi. Selain itu, makanan kaleng juga bisa mengandung BPA (Bisphenol A), zat kimia yang bisa mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.
Beberapa ikan kalengan juga mengandung minyak tambahan, yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi. Sebagai alternatif, lebih baik memilih ikan segar yang dimasak sendiri di rumah.
Bayi yang baru mulai MPASI belum memiliki kemampuan mengunyah yang sempurna. Beberapa jenis ikan memiliki tulang kecil yang sulit dibersihkan dan bisa meningkatkan risiko tersedak. Beberapa ikan yang berisiko tinggi menyebabkan bayi tersedak antara lain:
Jika ingin memberikan ikan yang memiliki banyak duri kecil, pastikan sudah diolah dengan benar dan dibersihkan dari tulangnya.
Jika Bunda ingin memberikan ikan untuk MPASI, pilihlah jenis ikan yang lebih aman dan bergizi tinggi. Beberapa pilihan ikan rendah merkuri yang baik untuk MPASI antara lain:
Agar si kecil bisa mendapatkan manfaat maksimal dari ikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Beberapa bayi bisa mengalami alergi ikan, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga. Gejala alergi ikan yang perlu diwaspadai meliputi:
Jika si kecil menunjukkan gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi ikan, segera hentikan pemberian ikan dan konsultasikan dengan dokter.
Meskipun ikan memiliki banyak manfaat untuk bayi, beberapa jenis ikan sebaiknya dihindari dalam MPASI. Ikan dengan merkuri tinggi, ikan mentah, ikan asin, ikan kalengan, serta ikan yang memiliki banyak duri kecil berisiko bagi kesehatan bayi. Sebagai gantinya, pilihlah ikan rendah merkuri seperti ikan kembung, ikan lele, dan ikan nila yang lebih aman untuk MPASI.
Dengan memilih ikan yang tepat dan mengolahnya dengan cara yang benar, bayi bisa mendapatkan manfaat nutrisi yang maksimal tanpa risiko kesehatan. Jangan lupa untuk selalu memantau reaksi bayi terhadap makanan baru dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.
Baca Juga: Begini Cara Membahagiakan Orang Tua: 10 Tips Sederhana