Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang persendian, termasuk pada bagian kaki. Penyakit ini menyebabkan peradangan yang bisa mengakibatkan rasa nyeri, bengkak, dan bahkan gangguan mobilitas. Jika tidak segera ditangani, rematik bisa memperburuk kondisi sendi dan menyebabkan cacat permanen.
Rematik pada kaki sering kali berkembang secara perlahan dengan gejala awal yang ringan, lalu semakin parah seiring waktu. Berikut ini beberapa gejala rematik pada kaki yang perlu diwaspadai:
Nyeri merupakan gejala utama rematik pada kaki. Rasa nyeri ini bisa muncul di pergelangan kaki, telapak kaki, hingga jari-jari. Biasanya, nyeri semakin parah saat pagi hari atau setelah lama tidak bergerak.
Peradangan akibat rematik menyebabkan produksi cairan sinovial meningkat, sehingga sendi kaki mengalami pembengkakan. Pembengkakan ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan membuat kaki sulit digerakkan.
Gejala lainnya adalah kekakuan pada sendi, terutama saat bangun tidur atau setelah duduk dalam waktu lama. Kekakuan ini disebabkan oleh peradangan yang menyebabkan tekanan pada jaringan di sekitar sendi.
Radang sendi dapat meningkatkan suhu pada area yang terkena, menyebabkan sensasi panas atau hangat di kaki. Hal ini merupakan tanda bahwa sistem imun sedang menyerang jaringan sendi.
Rematik dapat memengaruhi saraf di sekitar sendi, menyebabkan sensasi kesemutan atau bahkan mati rasa pada kaki. Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan kelemahan otot.
Jika rematik terus berlanjut tanpa pengobatan, sendi bisa mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi akibat kerusakan jaringan penghubung antar tulang dan otot.
Seiring dengan semakin parahnya rematik, penderitanya bisa mengalami kesulitan berjalan. Bahkan, jika sendi kaki sudah mengalami kerusakan permanen, seseorang bisa kehilangan kemampuan untuk berjalan sepenuhnya.
Rematik disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sehat. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko rematik antara lain:
Jika Anda mengalami gejala rematik pada kaki, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengatasi rematik:
Dokter biasanya akan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
Fisioterapi dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot di sekitar sendi, sehingga mengurangi nyeri dan kekakuan.
Mengonsumsi makanan kaya omega-3, seperti ikan salmon dan biji rami, dapat membantu mengurangi peradangan. Hindari makanan yang bisa memperburuk peradangan, seperti makanan olahan dan tinggi gula.
Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan lebih pada sendi kaki, sehingga memperparah gejala rematik. Menjaga berat badan ideal dapat membantu meringankan gejala.
Jika kesulitan berjalan, penggunaan alat bantu seperti tongkat atau sepatu khusus bisa membantu mengurangi tekanan pada sendi kaki.
Beberapa orang menemukan manfaat dari terapi alternatif seperti akupunktur, yoga, atau suplemen herbal. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba metode ini.
Meskipun rematik tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya:
Jika Anda mengalami nyeri sendi yang tidak kunjung membaik, pembengkakan, atau kesulitan bergerak, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan dini dapat mencegah kerusakan sendi yang lebih parah dan meningkatkan kualitas hidup penderita rematik.
Gejala rematik pada kaki bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Mulai dari nyeri, bengkak, hingga kesulitan berjalan, kondisi ini bisa semakin parah jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini dan melakukan langkah-langkah pencegahan serta pengobatan yang tepat.