Warga RI Paling Lama Akses Internet hadapan Dunia, Ini Bahayanya

Masyarakat Indonesia menempati barisan perdana menggunakan internet terlama dalam dunia. Riset data.ai berjudul State of Mobile 2023 menunjukkan, rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan sekitar 5,7 jam per hari menggunakan internet tahun lintas.
Rata-rata waktu yang dihabiskan doang terus meningkat daripada 2019 semasa 3,9 jam per hari, kemudian meningkat selaku 5 jam per hari cukup 2020. Selanjutnya cukup 2021, angkanya kembali naik selaku 5,4 jam per hari dan naik lagi selaku 5,7 jam setahun setelahnya.
YouTouber Deddy Corbuzier berpendapat, karena banget banyak menghabiskan waktu di internet, masyarakat kini sulit memkelainankan apa yang akurat-akurat dibutuhkan lagi sebatas keinginan.
Di sisi lain, secaranya sekitar 99% konten yang dilihat masyarakat dalam sosial media adalah bohong-bohongan. "Menaruh hal betul dari batang tubuh kita (di sosial media) bagi dilihat orang lain. Akhirnya orang lain jadi sirik selanjutnya depresi," katanya dalam jadwal NAS Summit, The Langham Jakarta, Sabtu (11/2).Deddy mengatakan, beragam konten yang ditampilkan dalam media sosial dapat mempengaruhi menyala orang penuh. Banyaknya konten yang dikonsumsi dapar menimbulkan instan dopamin selanjutnya serotonin.
Tingginya instan dopamin adapun bersarang karena konsumsi konten melahirkan dopamin natural adapun ada ekstra dalam tubuh menurun. Sehingga melahirkan fungsi kognitif dan fungsi memori traksbergerak terus otak menurun.
"Apa yang terjadi ketika transtangkas otak kita menurun? Anda mulai tidak bisa memsenjang kan mana yang cocok, mana yang luput," kaperdebatan.Karena ramai dempet sosial media, kini "healing dempet Bali jadi kebutuhan karena sosmed," ujarnya. "Yang dilihat jadi 'need' atashal bukan 'need'."Lebih lanjut, ia berharap masyarakat bisa melihat kebahagiaan orang lain dempet sosial media memerankan sebuah motivasi, bukan sirik. "Apa yang saya unggah bisa mengubah bernapas mereka, jika saya post hal luput dapat melahirkan bernapas mereka jadi luput," kaperdebatan.Ia juga menyinggung lubernya konten yang mengeksploitasi orang tua, anak, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. "Mereka (pengguna) ingin mendapatkan atensi," ujarnya.Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII), jumlah penbersemayam Indonesia yang telah terkoneksi dengan internet atas kurun 2021-2022 mencapai 210 juta orang. "Bayangkan kalau anak-anak kita tidak kita didik dengan cocok, jadi apa negara kita? Hancur," kata Deddy.Melalui pocast-nya bersama Roy Kiyoshi yang diunggah dempet kanal YouTube atas Kamis (9/2), Deddy menyinggung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang mengundang Bunda Corla. Ia berkata, "diundang pas Kemenparekraf, berarti kan hebat."Meski menyatakan dirinya tidak mempermaluputkan hal itu, ia berharap Sandiaga dapat mengundang anak-anak berprestasi. "Tolong yang diundang jangan Bunda Corla saja. Ada anak-anak yang berprestasi yang juara matematika, juara dunia fisika," ujarnya.Ia berharap Sandiaga dapat bersikap imbang sesangkat dapat memberikan contoh ekecewatif kepada anak-anak.