Kista Bartholin adalah benjolan yang terbentuk pada kelenjar Bartholin, yang terletak di kedua sisi bibir vagina. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan cairan pelumas alami yang membantu kenyamanan selama hubungan seksual. Meskipun kista Bartholin dapat terbentuk pada siapa saja, kondisi ini lebih umum dialami oleh wanita yang aktif secara seksual, terutama pada usia 20 hingga 30 tahun.
Penyumbatan pada saluran kelenjar Bartholin menyebabkan cairan yang seharusnya dikeluarkan menumpuk, membentuk kista. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyumbatan ini termasuk:
Meskipun penyebab pasti dari tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin belum diketahui, faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya kista Bartholin.
Kista Bartholin terkadang tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, gejala baru akan muncul jika ukuran kista semakin membesar. Beberapa gejala umum dari kista Bartholin yang berkembang meliputi:
Jika kista Bartholin mengalami infeksi dan berkembang menjadi abses, gejalanya bisa lebih parah, seperti:
Pengobatan untuk kista Bartholin sangat bergantung pada ukuran kista dan gejala yang ditimbulkan. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umumnya dilakukan:
Berendam di air hangat (sitz bath) dapat membantu meredakan rasa sakit dan mengurangi ketidaknyamanan pada kista kecil. Prosedur ini bisa dilakukan di rumah selama 3-4 hari berturut-turut.
Jika kista menyebabkan infeksi atau abses, dokter dapat memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi yang ada. Obat pereda nyeri seperti parasetamol juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang muncul.
Jika kista cukup besar dan mengandung nanah, prosedur insisi dan drainase dilakukan dengan membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan cairan nanah dari dalam kista. Hal ini bertujuan untuk meredakan tekanan dan mempercepat penyembuhan.
Jika kista terus kambuh, prosedur marsupialisasi bisa dilakukan. Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan dan mengeluarkan cairan nanah dari kista. Kemudian, ujung irisan dijahit untuk mencegah kista terbentuk kembali.
Jika pengobatan lainnya tidak efektif, pengangkatan kelenjar Bartholin dapat menjadi pilihan. Hal ini dilakukan dengan mengangkat seluruh kelenjar untuk mencegah kista berkembang kembali.
Jika tidak diobati dengan benar, kista Bartholin bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius. Komplikasi yang mungkin timbul meliputi:
Namun, komplikasi seperti ini jarang terjadi, dan pengobatan yang tepat dapat mencegah kondisi tersebut.
Walaupun penyebab pasti dari kista Bartholin belum diketahui, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko pembentukan kista atau infeksi pada area vagina:
Pencegahan yang tepat dapat mengurangi risiko kista Bartholin, meskipun tidak sepenuhnya bisa menghindari kondisi ini.
Jika Anda merasa khawatir atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Beragam Khasiat Jus Tomat dan Wortel untuk Kesehatan