Bagaimana Cara Bubble Sort Mengurutkan Data? Ini Penjelasannya!

Selasa, 17 Desember 2024 18:59

Bubble Sort adalah salah satu algoritma pengurutan yang paling sederhana namun cukup efektif dalam mengurutkan data. Algoritma ini bekerja dengan cara membandingkan dua elemen berdekatan dalam daftar dan menukarnya jika urutannya salah. Secara bertahap, elemen terbesar "terbawa" ke posisi akhir, menyerupai gelembung yang mengapung ke atas, yang memberi nama algoritma ini. Artikel ini akan membahas secara rinci bagaimana Bubble Sort bekerja untuk mengurutkan data dan mengapa meskipun sederhana, algoritma ini bisa cukup berguna dalam beberapa situasi.

Pengenalan Algoritma Bubble Sort

Bubble Sort adalah metode pengurutan yang menggunakan teknik perbandingan dan pertukaran. Prinsip kerjanya sangat sederhana. Algoritma ini bekerja dengan cara membandingkan dua elemen bersebelahan dan menukarnya jika elemen pertama lebih besar daripada elemen kedua. Proses ini diulang untuk seluruh elemen dalam daftar, dan setelah setiap iterasi, elemen terbesar akan berada di posisi akhir dari daftar yang sedang diurutkan.

Meskipun dikenal karena kesederhanaannya, Bubble Sort tidak selalu menjadi pilihan yang paling efisien, terutama untuk dataset yang besar. Namun, algoritma ini berguna untuk pengurutan data yang relatif kecil atau ketika implementasi yang sederhana dibutuhkan.

Cara Kerja Bubble Sort

Bubble Sort bekerja dalam beberapa langkah berikut:

  1. Perbandingan: Pertama, elemen pertama dibandingkan dengan elemen kedua dalam daftar. Jika elemen pertama lebih besar dari elemen kedua, kedua elemen ini ditukar.
  2. Iterasi: Proses perbandingan dan pertukaran ini dilakukan berulang-ulang, melewati seluruh elemen dalam daftar. Setiap kali iterasi selesai, elemen terbesar di daftar akan "menggelembung" ke posisi akhir daftar.
  3. Pemangkasan: Setelah setiap iterasi, batas perbandingan dikurangi karena elemen terbesar sudah berada di posisi yang benar. Proses ini akan berlanjut sampai tidak ada elemen yang perlu dipertukarkan lagi.

Berikut adalah contoh cara kerja Bubble Sort untuk mengurutkan data yang tidak terurut:

        Input: [5, 3, 8, 4, 2]
        Langkah 1: Bandingkan 5 dan 3. Tukar posisi jika perlu -> [3, 5, 8, 4, 2]
        Langkah 2: Bandingkan 5 dan 8. Tidak ada perubahan -> [3, 5, 8, 4, 2]
        Langkah 3: Bandingkan 8 dan 4. Tukar posisi -> [3, 5, 4, 8, 2]
        Langkah 4: Bandingkan 8 dan 2. Tukar posisi -> [3, 5, 4, 2, 8]
        Iterasi berikutnya akan mengulang proses ini sampai semua elemen terurut.
        

Kelebihan dan Kekurangan Bubble Sort

Bubble Sort memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilihnya untuk digunakan dalam pengurutan data. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipahami:

Kelebihan

  • Sederhana: Algoritma ini sangat mudah dipahami dan diimplementasikan.
  • Stabil: Bubble Sort adalah algoritma yang stabil, artinya jika ada dua elemen dengan nilai yang sama, urutan relatif mereka tidak akan berubah.
  • Penggunaan Memori Efisien: Algoritma ini hanya membutuhkan ruang tambahan yang minimal, yaitu O(1), sehingga cukup hemat dalam penggunaan memori.

Kekurangan

  • Efisiensi rendah: Dalam kasus terbaik sekalipun, waktu kompleksitas algoritma ini adalah O(n²), yang membuatnya sangat tidak efisien untuk dataset yang besar.
  • Performa buruk pada data besar: Jika dibandingkan dengan algoritma lain seperti QuickSort atau MergeSort, Bubble Sort cenderung lebih lambat pada dataset yang lebih besar.

Alternatif Algoritma Pengurutan

Jika Bubble Sort terasa terlalu lambat untuk aplikasi Anda, ada beberapa algoritma pengurutan lain yang lebih efisien yang dapat digunakan:

1. QuickSort

QuickSort adalah algoritma pengurutan yang lebih efisien dengan waktu kompleksitas rata-rata O(n log n). Ini menggunakan teknik pembagian dan penaklukan untuk membagi data menjadi dua bagian dan mengurutkannya secara terpisah.

2. MergeSort

MergeSort adalah algoritma pengurutan yang juga menggunakan pendekatan pembagian dan penaklukan. Algoritma ini memiliki waktu kompleksitas O(n log n) dan sangat efisien dalam mengurutkan data besar, meskipun membutuhkan lebih banyak ruang memori dibandingkan Bubble Sort.

3. Insertion Sort

Insertion Sort adalah algoritma pengurutan yang lebih efisien dari Bubble Sort dalam hal kecepatan ketika berhadapan dengan data yang hampir terurut. Waktu kompleksitas terbaiknya adalah O(n).

Kesimpulan

Bubble Sort adalah algoritma yang sederhana dan mudah diterapkan untuk mengurutkan data kecil. Namun, karena efisiensinya yang rendah pada dataset besar, algoritma ini lebih sering digunakan untuk tujuan pembelajaran dan pengurutan data dalam jumlah terbatas. Sebagai alternatif, Anda bisa mempertimbangkan algoritma seperti QuickSort atau MergeSort jika diperlukan pengurutan data yang lebih cepat dan efisien.

Baca Juga: Bagaimana Cara Beli Bitcoin dengan Mudah dan Aman? Simak!

Baca Juga: Bagaimana Cara Apply Visa Jepang: Panduan Lengkap 2024