Bubble Sort adalah salah satu algoritma pengurutan yang paling sederhana namun cukup efektif dalam mengurutkan data. Algoritma ini bekerja dengan cara membandingkan dua elemen berdekatan dalam daftar dan menukarnya jika urutannya salah. Secara bertahap, elemen terbesar "terbawa" ke posisi akhir, menyerupai gelembung yang mengapung ke atas, yang memberi nama algoritma ini. Artikel ini akan membahas secara rinci bagaimana Bubble Sort bekerja untuk mengurutkan data dan mengapa meskipun sederhana, algoritma ini bisa cukup berguna dalam beberapa situasi.
Bubble Sort adalah metode pengurutan yang menggunakan teknik perbandingan dan pertukaran. Prinsip kerjanya sangat sederhana. Algoritma ini bekerja dengan cara membandingkan dua elemen bersebelahan dan menukarnya jika elemen pertama lebih besar daripada elemen kedua. Proses ini diulang untuk seluruh elemen dalam daftar, dan setelah setiap iterasi, elemen terbesar akan berada di posisi akhir dari daftar yang sedang diurutkan.
Meskipun dikenal karena kesederhanaannya, Bubble Sort tidak selalu menjadi pilihan yang paling efisien, terutama untuk dataset yang besar. Namun, algoritma ini berguna untuk pengurutan data yang relatif kecil atau ketika implementasi yang sederhana dibutuhkan.
Bubble Sort bekerja dalam beberapa langkah berikut:
Berikut adalah contoh cara kerja Bubble Sort untuk mengurutkan data yang tidak terurut:
Input: [5, 3, 8, 4, 2] Langkah 1: Bandingkan 5 dan 3. Tukar posisi jika perlu -> [3, 5, 8, 4, 2] Langkah 2: Bandingkan 5 dan 8. Tidak ada perubahan -> [3, 5, 8, 4, 2] Langkah 3: Bandingkan 8 dan 4. Tukar posisi -> [3, 5, 4, 8, 2] Langkah 4: Bandingkan 8 dan 2. Tukar posisi -> [3, 5, 4, 2, 8] Iterasi berikutnya akan mengulang proses ini sampai semua elemen terurut.
Bubble Sort memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilihnya untuk digunakan dalam pengurutan data. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipahami:
Jika Bubble Sort terasa terlalu lambat untuk aplikasi Anda, ada beberapa algoritma pengurutan lain yang lebih efisien yang dapat digunakan:
QuickSort adalah algoritma pengurutan yang lebih efisien dengan waktu kompleksitas rata-rata O(n log n). Ini menggunakan teknik pembagian dan penaklukan untuk membagi data menjadi dua bagian dan mengurutkannya secara terpisah.
MergeSort adalah algoritma pengurutan yang juga menggunakan pendekatan pembagian dan penaklukan. Algoritma ini memiliki waktu kompleksitas O(n log n) dan sangat efisien dalam mengurutkan data besar, meskipun membutuhkan lebih banyak ruang memori dibandingkan Bubble Sort.
Insertion Sort adalah algoritma pengurutan yang lebih efisien dari Bubble Sort dalam hal kecepatan ketika berhadapan dengan data yang hampir terurut. Waktu kompleksitas terbaiknya adalah O(n).
Bubble Sort adalah algoritma yang sederhana dan mudah diterapkan untuk mengurutkan data kecil. Namun, karena efisiensinya yang rendah pada dataset besar, algoritma ini lebih sering digunakan untuk tujuan pembelajaran dan pengurutan data dalam jumlah terbatas. Sebagai alternatif, Anda bisa mempertimbangkan algoritma seperti QuickSort atau MergeSort jika diperlukan pengurutan data yang lebih cepat dan efisien.
Baca Juga: Bagaimana Cara Beli Bitcoin dengan Mudah dan Aman? Simak!
Baca Juga: Bagaimana Cara Apply Visa Jepang: Panduan Lengkap 2024